“Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Marapi juga dihimbau agar tetap mewaspadai ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan,” imbaunya.
Teguh juga mengingatkan masyarakat untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut jika terjadi hujan abu guna menghindari gangguan saluran pernapasan atau ISPA.
“Seluruh pihak diminta menjaga kondusifitas di masyarakat, tidak menyebarkan berita bohong, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya,” tambah Rifandi.
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Sumatera dan telah mengalami beberapa kali erupsi dalam beberapa tahun terakhir. Erupsi terakhir yang signifikan terjadi pada Desember 2023 yang menelan korban jiwa.
Tim pemantau terus melakukan observasi 24 jam untuk memantau perkembangan aktivitas vulkanik dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat sekitar. (*)
















