“Tingginya angka ibu hamil dengan resiko tinggi dan masih banyak kejadian komplikasi dalam kehamipan dan nifas merupakan dampak dari ketidaksiapan pasangan usia subur terutama ibu dalam menjalani kehamilan. Masalah kesehatan yang belum teratasi menjadi salah satu faktor penyebab. Oleh sebab itu hadirnya Inovasi SIBUCEK BUMING diharapkan mampu mengatasi permasalahan ini dan menurunkan angka kehamilan dengan resiko tinggi dan komplikasi. Dengan menggunakan buku monitoring pasangan usia subur dapat mengontrol kesehatannya dan mendapatkan intervensi kesehatan yang berkelanjutan untuk membantu pasangann dalam mempersiapkan kehamilan. Pelayanan ini bisa didapatkan oleh pasangan usia subur pada kegiatan Posyandu dan Posbindu di desa sehingga tidak harus datang ke Puskesmas” tuturnya.
Pada kesempatan itu juga ibu Badriah Khalidi mengatakan sangat optimis jika inovasi ini jika dilakukan dengan optimal maka akan berdampak baik pada capaian Puskesmas terutama pada program ibu dan kespro. Dampak jangka panjang yang mungkin terjadi adalah terciptanya generasi berkualitas yang sehat dan bebas dari kecacatan demi terciptanya generasi emas sehingga program nasional Indonesia emas 2045 dapat terwujud.
Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat sehingga kedepannya tidak ada lagi kehamilan yang tidak ideal, angka ibu hamil risiko tinggi dan komplikasi bisa berkurang. Dan semoga inovasi ini dapat berjalan lancar dengan adanya peran dan dukungan dari semua pihak terkait.(efa)
















