Ia juga mengajak seluruh peserta agar tidak hanya aktif saat hari pencoblosan, tetapi juga selama seluruh tahapan pemilu berlangsung.
“Pemilu 2029 masih empat tahun lagi, tapi membangun pengawasan partisipatif butuh proses panjang dan kolaborasi berkelanjutan,” tambahnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Provinsi Sumbar, Ahmad Zakri, yang turut hadir, memberikan apresiasi atas inisiatif Bawaslu. Menurutnya, kegiatan ini adalah investasi penting bagi masa depan demokrasi di Sumbar.
“Pengawasan partisipatif juga bagian dari pendidikan demokrasi. Dengan informasi yang benar, kita bisa tangkal hoaks dan mencegah pelanggaran sejak dini,” ujarnya.
Kegiatan ini semakin istimewa karena Sumatera Barat menjadi salah satu dari dua provinsi di Sumatera yang ditunjuk untuk menyelenggarakan program pendidikan pengawas partisipatif tingkat nasional. Hal ini disampaikan oleh perwakilan Bawaslu RI, Khomaruddin, yang turut hadir dan memberikan materi.
Dengan hadirnya 100 kader dari berbagai daerah, Bawaslu Sumbar berharap nilai-nilai pengawasan yang jujur, adil, dan bermartabat dapat menyebar luas ke seluruh lapisan masyarakat menjelang Pemilu 2029. (fer)













