Menurutnya, literasi digital juga harus menjadi prioritas utama, terutama bagi orang tua dan guru, agar mampu membimbing anak-anak mengenali konten berbahaya dan bijak dalam menggunakan internet.
“Benteng utama pengawasan moral tetap di rumah, di tangan orang tua. Dunia digital membawa manfaat, tetapi juga membawa risiko besar jika tak diawasi dengan bijak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Triana mengajak semua pihak — pemerintah, lembaga pengawas, masyarakat, dan platform digital — untuk menyusun pedoman bersama tentang konten digital yang sehat dan etis.
“Pedoman ini bisa menjadi rambu moral sekaligus tekanan sosial bagi platform digital agar mereka bertanggung jawab atas isi siaran mereka,” kata Triana.
Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam mengawal dunia digital yang terus berkembang.
“Dunia digital tak bisa dihadapi hanya dengan pendekatan hukum. Kesadaran kolektif dan kolaborasi lintas pihak adalah kunci menciptakan ruang digital yang aman dan sehat bagi semua,” pungkasnya. (pry)
















