Dia juga mengatakan selama ini sering menugaskan staf di kantor Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) untuk terjun ke Papua. Misalnya untuk menyalurkan bantuan laptop penunjang pendidikan, dan lainnya. Jadi dia menegaskan penugasan dari Presiden untuk Wapres mengawal Papua bukan hal baru.
Soal teknis apakah nanti boyongan kantor ke Papua, Gibran mengatakan siap bekerja dimana saja. “(Bisa bekerja) di Kebon Sirih (Istana Wakil Presiden), di IKN kalau Desember nanti sudah siap, di Papua, atau bahkan di Klaten,” katanya.
Dia mengatakan sebagai pembantu Presiden harus sering keliling daerah. Untuk berinteraksi dengan masyarakat. Khususnya para pelaku usaha, petani, pedagang, dan lainnya. Supaya bisa mengetahui secara langsung masalah yang dihadapi masyarakat. Kemudian mencarikan solusinya. (jpg)

















