“Ada program Insentif Keluarga Pasien Kurang Mampu. Jadi untuk keluarga yang menunggu anggota keluarga yang sakit kita berikan insentif Rp50 ribu per hari selama tujuh hari. Jadi uang insentif itu dapat digunakan sebagai biaya transportasi ke rumah sakit atau kebutuhan lain,” ujar dia.
Meski berbagai Progul telah dirancang untuk memastikan warga dapat mengakses layanan kesehatan, diakui Maigus Nasir bahwa masih ada masyarakat yang belum paham terhadap mekanisme, seperti program BPJS Gratis masih banyak warga yang bertanya-tanya.
“Sekarang bagaimana kita mensosialisasikannya ke tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Menurut Maigus Nasir, kegiatan Gema Kompas JKN yang menghadirkan peserta Penyuluh Keluarga Bencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) diyakini dapat mensosialisasikan langsung ke tengah-tengah masyarakat.
“Karena PKB dan PLKB ini langsung bersentuhan dengan masyarakat, sehingga perannya sangat penting dalam mensosialisasikan langsung ke tengah-tengah masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Kepesertaan BPJS Kesehatan, David Bangun mengapresiasi sejumlah Progul Pemko Padang yang dia lihat bahkan sudah berpikir sampai ke titik saat warganya harus dirawat inap.
“Kami mengapresiasi program daerah yang sangat memperhtikan kesejahteraan warganya, termasuk insentif untuk keluarga pasien,” imbuhnya. (ren)
