Bupati juga menekankan bahwa saat ini terdapat banyak persoalan di tengah masyarakat yang perlu dihadapi bersama. Melalui masukan dari para nara sumber, diharapkan akan muncul keselarasan langkah dan solusi yang tepat dalam menyelesaikan segala persoalan yang ada di tengah masyarakat.
“Wali Nagari merupakan ujung tombak kita dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi, untuk itu kita ingin para Wali Nagari turut serta mendukung penuh program pemerintah daerah, karena sejatinya program pemerintah daerah adalah untuk masyarakat,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, selaku narasumber Syamsu Rahim menekankan pentingnya memfungsikan kembali lembaga nagari sesuai dengan peran dan kewenangan aslinya agar dapat menjawab persoalan-persoalan di tengah masyarakat.
Sementara Gusrizal Gazahar mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali nilai-nilai adat dan agama yang pernah menjadi dasar kehidupan masyarakat Solok. Ia mendorong nagari-nagari agar segera menyusun peraturan nagari anti kemaksiatan. Menurutnya, rasa cemas saja tidak cukup, tetapi perlu tindakan nyata dan keterlibatan seluruh elemen masyarakat, bukan hanya pemerintah daerah atau forkopimda.
Gamawan Fauzi mengangkat tema tentang pemerintahan, agama, dan adat, dan meminta agar para pengambil kebijakan tidak ragu dalam menentukan arah pembangunan. Gamawan Fauzi juga mengatakan bahwa nilai-nilai adat tidak hanya sekedar omongan atau pidato semata, tetapi perlu diterapkan secara konsisten disetiap nagari.
Kepada para ASN, Gamawan Fauzi berpesan agar berdedikasi sebagai pelayan publik demi memberi kemudahan kepada masyarakat.
Di akhir acara, Bupati Solok Jon Firman Pandu menegaskan kembali bahwa seluruh materi, arahan, dan paparan yang telah disampaikan oleh para tokoh harus segera ditindaklanjuti dengan serius, dan menjadi kesepakatan bersama, demi kemajuan Kabupaten Solok ke depan.
“Saya berharap mari kita bersepakat menindaklanjuti ini semua dengan penuh keseriusan,” tutup Bupati. (***)
















