“Kegiatan ini patut menjadi tradisi karena khitan merupakan kewajiban bagi laki-laki Muslim. Selain sebagai bagian dari syariat Islam, khitan juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan,” ujar Bupati.
Ia menjelaskan, dari sudut pandang agama, khitan bertujuan untuk menjaga kesucian dan menjadi syarat sahnya ibadah. Sementara itu, dari sisi medis, khitan berfungsi menghilangkan bagian tubuh yang dapat menjadi tempat berkembangnya kotoran, virus, atau bakteri yang membahayakan kesehatan.
Bupati juga mengajak masyarakat untuk terus menanamkan nilai-nilai keimanan dan menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas keagamaan, bukan hanya sebagai tempat ibadah salat.
“Perkuat ukhuwah dan tingkatkan kepedulian terhadap sesama. Dengan semangat kebersamaan ini, kita dapat mewujudkan Pasaman Barat sebagai daerah yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur,” katanya.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang dan menjangkau lebih banyak masyarakat, khususnya di wilayah Nagari Ophir, sehingga mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan memperkuat nilai-nilai keislaman di tengah masyarakat. (end)




















