Dikatakannya, pihaknya juga mendapat undangan jamuan sarapan dari Tommy kepada para peselancar dan ofisial PSOI. Namun karena mereka terburu jadwal keberangkatan kapal ke Mentawai di Sabtu pagi itu, mereka tak bisa memenuhi undangan tersebut.
Harry yang telah mendampingi tim hampir sebulan lamanya itu tak hanya berada di Nias, Sumatera Utara. Dia juga mendampingi saat tim bertanding di Krui, Lampung. Pada penampilan di Nias Pro QS 6000 itu, Dylan sukses meraih gelar juara dunia di kategori ‘Men’s Shortboard’. Tak hanya Dylan. Peselancar muda putri Mentawai, Kya Heuer mampu finish di posisi ‘equal third’ setelah terhenti di babak semifinal “Women’s Shortboard”.
Dylan tampil dominan sepanjang kompetisi. Dengan teknik tinggi dan konsistensi luar biasa, ia berhasil menyingkirkan lawan-lawannya hingga babak final dan keluar sebagai juara dunia WSL Nias Pro QS 6000. Kemenangan ini sekaligus menegaskan posisi Indonesia di kancah selancar internasional.
“Dylan World Champion Nias Pro. Dylan World Champion Nias Pro.Indonesia Juara!” ujarnya kegirangan usai pengumuman pada Kamis, (26/6).
Kya menorehkan hasil gemilang dengan menembus babak semifinal. Meskipun langkahnya terhenti, raihan posisi “equal third” di divisi putri tetap menjadi prestasi membanggakan.
Ajang ini menjadi bukti bahwa atlet-atlet selancar Indonesia, khususnya dari Mentawai yang dikenal sebagai salah satu surga selancar dunia, memiliki potensi besar untuk bersaing di level global. (rom)
















