“Ini membuktikan bahwa Kabupaten Agam memiliki suatu keunikan, sehingga menjadi tujuan untuk dikunjungi dalam melakukan rihlah ibadah,” tambahnya.
Ketua rombongan, Risiandi Malin Bandaro menyebutkan bahwa Surau Ka’bah Inyik Tuah dipilih tidak hanya untuk melihat replika Ka’bah, tetapi juga mengamati berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan dan seni budaya yang dikembangkan di nagari.
“Kami di sini ingin melihat langsung pengembangan sosial kemasyarakatan dan kesenian tradisional yang ada di surau ini, yang nantinya bisa kami kolaborasikan dengan program smart surau di Padang,” sebutnya. (pry)




















