SAWAHLUNTO, METRO–Masjid Raya Silungkang sukses menyelenggarakan Wisuda Uji Kompetensi ke6, diikuti oleh 67 santri TPQ dari beberapa surau di Kenagarian Silungkang. Acara dihadiri oleh perwakilan Kakan Kemenag Sawahlunto, Kasi PD Pontren Zulfahmi, Asisten II mewakili Walikota, serta unsur pemerintah dan masyarakat seperti Camat, Kepala Desa, dan tokoh masyarakat.
Santri berasal dari surau-surau seperti Lomba, Baiturrahman, Al-Munawwaroh, DaÂrussÂalam, Nurul Sa’dah, dan Nurul Huda. Dalam sambutannya, Zulfahmi menegaskan bahwa Dirjen Pendis mengharuskan santri TPQ mampu membaca dan menulis AlQur’Âan, bukan wajib menghafal qur’an—fokus utama adalah literasi dasar AlQur’an sesuai Dirjen Pendis No. 636/2024. Ia menambahkan, standar kompetensi TPQ juga mencakup hafalan 22 surat pendek, praktik sholat, dan doa-doa penÂdek, selain memiliki minimal 14 murid dan 3 ustadz.
Para ustadz dan ustadzah diimbau untuk fokus pada memÂbaca, menulis, serta materi tambahan pendukung lainnya. Setiap minggu, santri mendapatkan pembelajaran selama 105 menit. Pemerintah daerah menyediakan honor mengaji untuk para guru, namun diharapkan orang tua murid tetap memperhatikan kesejahteraan guru dengan membayarkan uang mengaji.
Zulfahmi juga mengingatkan agar pengurus TPQ secara berkala (setiap 6 bulan) memperbarui data melalui aplikasi EMIS—235 TPQ kini telah terdaftar di Kemenag—sehingga lembaga dapat memenuhi syarat penerimaan bantuan jika dialokasikan oleh pemerintah pusat.
















