Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang, Dessi Febriyanti menjelaskan bahwa kualitas data harus memenuhi standar agar dapat dijadikan rujukan dalam peningkatan pelayanan publik maupun perumusan kebijakan.
“Target pembangunan harus berbasis data yang berkualitas. Data yang valid menjadi dasar untuk menyusun perencanaan dan monitoring pembangunan secara akurat,” jelas Dessi.
Menurut Dessi, GSBPM sendiri terdiri atas delapan tahapan utama, yakni identifikasi kebutuhan, perancangan, implementasi rancangan, pengumpulan data, pengolahan data, analisis, diseminasi dan evaluasi.
Kepala Dinas Kominfo Kota Padang, Boby Firman, menambahkan bahwa penerapan GSBPM menjadi bagian penting dalam implementasi SDI. Dengan menerapkan model ini, proses statistik menjadi lebih terstandar dan terorganisir.
“GSBPM menggambarkan seluruh proses dalam bisnis statistik, mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Ini sejalan dengan pengaturan SDI, sehingga menghasilkan data yang konsisten, berkualitas, dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan,” ujar Boby.
Melalui pelatihan ini, diharapkan pemahaman OPD terhadap GSBPM semakin meningkat, sehingga mampu menghasilkan data yang tidak hanya akurat, tetapi juga mampu memberikan dampak nyata bagi kemajuan Kota Padang. (ren/rel)




















