“Sebelum mengambil sikap, perlu dilakukan pembahasan komprehensif terhadap potensi, peluang, dan risiko dari penggabungan ini. Kita perlu memastikan bahwa arah kebijakan tetap selaras dengan kepentingan masyarakat Sawahlunto dan keberlanjutan geopark ke depan,” ujar Wali Kota.
Lebih jauh, dia menegaskan bahwa Geopark Sawahlunto bukan hanya aset geowisata, tetapi juga cermin dari sejarah tambang, warisan budaya, dan identitas kawasan. Oleh karena itu, setiap langkah pengembangan harus mempertimbangkan prinsip kolaborasi yang adil, perlindungan terhadap nilai-nilai lokal, dan kebermanfaatan jangka panjang.
Pemerintah Kota berkomitmen untuk melibatkan para pemangku kepentingan secara partisipatif—mulai dari akademisi, komunitas, pelaku pariwisata, hingga tokoh adat—dalam merumuskan sikap dan strategi pengelolaan geopark secara menyeluruh. (pin)




















