SOLOK, METRO–Tantangan gizi bagi pertumbuhan anak kini dinilai semakin kompleks. Tak hanya soal kekurangan gizi, tetapi kelebihan gizi juga menjadi persoalan baru yang mengintai masa depan anak-anak. Di tengah dinamika ini, Dinas Kesehatan Kota Solok membekali para Kader Posyandu dengan pengetahuan dan keterampilan pemberian makanan bayi dan anak (PMBA) yang benar.
Sebanyak 30 kader Posyandu mengikuti Pelatihan PMBA yang bertujuan membekali mereka dengan pemahaman tentang pentingnya pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang berkualitas, tepat waktu, dan sesuai dengan prinsip gizi seimbang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Elvi Rosanti, mengatakan kegiatan platihan ini adalah investasi untuk masa depan anak-anak. Dengan pemahaman yang benar tentang PMBA, kader bisa menjadi garda terdepan dalam mengatasi masalah gizi di tingkat masyarakat.
Elvi menjelaskan bahwa PMBA bertujuan untuk memastikan anak-anak usia 0–2 tahun mendapatkan nutrisi yang cukup, baik melalui ASI eksklusif maupun MP-ASI setelah usia enam bulan. “Periode dua tahun pertama adalah jendela emas tumbuh kembang anak. Jika salah langkah, dampaknya bisa permanen,” tambahnya.
