SUKARNOHATTA, METRO – Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Payakumbuh, bekerja sama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) menggelar sosialisasi pemberdayaan perempuan dan peningkatan kapasitas politik bagi perempuan di Aula Kantor DPRD Payakumbuh, Rabu (10/4)
Sosialisasi ini diikuti oleh 40 orang peserta dari partai politik perempuan dan anggota organisasi perempuan yg ada dikota Payakumbuh. Sosialisasi dibuka oleh perwakilan DP3AP2KB provinsi Erry Widiastuti. Hadir sebagai narasumber Penasehat Organisasi Wanita Kota Payakumbuh Ny. Henny Riza Falepi, Koordinator Devisi pengawasan Humas dan lembaga Panwaslu kota payakumbuh Suci wildanis, dan perwakilan dari Kesbangpol Budhy D.Permana.
Erry Widiastuti mengatakan tujuan sosialisasi ini untuk meningkatkan pemahaman dan peranan perempuan dalam bidang politik dan pembangunan. ”Kegiatan sosialisasi politik ini sangat penting dilaksanakan, karena sesuai Undang-Undang bidang politik disebutkan, secara tegas memberikan jaminan terhadap kesetaraan perempuan dan laki-laki dalam Pemilu,” ujarnya
Namun, lanjut Erry, pada kenyataannya keterlibatan perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan dalam jabatan publik, baik Legilatif maupun Eksekutif yang relatif masih rendah di lembaga.
”Rendahnya perwakilan ini tidak semata-mata merugikan kelompok perempuan, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.
Ditambahkannya, kepedulian perempuan terhadap isu-isu kesejahteraan, pendidikan, kesehatan, anti kekerasan dan lingkungan tidak bisa berbuah menjadi kebijakan selama mereka tidak terlibat langsung dalam pengambilan keputusan tersebut. ”Sehingga dengan kegiatan sosialisasi ini paling tidak bisa jadi acuan,” pungkas Erry.
Selanjutnya Ny.Henny Riza Falepi yang merupakan penasehat dari organisasi wanita kota payakumbuh Memberikan materi ” Kiat-kiat perempuan terjun ke kancah politik dan ranah publik” memaparkan Fasilitasi peningkatan peran perempuan dalam politik adalah moment penting yang memberikan kesempatan dan peluang bagi perempuan untuk meningkatkan pemahaman tentang pengambilan keputusan bidang politik.
Berbagai strategi harus di pelajari perempuan untuk mengatasi hambatan terlibat dalam dunia politik. sehingga tujuan untuk meningkatkan representasi perempuan di dunia politik bisa di wujudkan.
Dikatakan Henny, pertama, kaum perempuan harus memperdalam pengetahuan mengenai politik, melalui pendidikan, pelatihan dan meningkatkan kredibilitas, rasa percaya diri. Dengan demikian, kualitas SDM (perempuan) yang selalu diragukan dan tidak diperhitungkan, sehingga menyulitkan perempuan untuk mendapatkan posisi yang strategis dalam rana politik dapat di tepis.
Kedua, punya basis di masyarakat (akar rumput), dimulai dari kelompok masyarakat terkecil yakni individu dan keluarga tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam berbagai bidang.
Ketiga, pemanfaatan media baik elektronik maupun cetak. Karena masyarakat perkotaan yang pola hidup yang sibuk, komunikasi politik melalui media merupakan sarana paling efektif untuk mensosialisasi pemahaman maupun gagasan atau ide yang akan disampaikan untuk membangun pencitraan politik yang elegan dan opini publik.
Lebih lanjut Henny mengatakan aturan tentang kewajiban kuota 30 persen bagi caleg perempuan adalah salah satu capaian penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia pasca reformasi.
”Yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana perempuan memantaskan dirinya untuk masuk keranah politik yang identik dengan laki-laki,” tuturnya. (us)