Bupati Benni Warlis menekankan bahwa kegiatan khatam ini menjadi wujud nyata dari filosofi Minangkabau: adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah, yang terus hidup dan dijaga dalam kehidupan masyarakat Nagari Ladang Laweh.
“Khatam ini bukanlah akhir, tapi awal dari perjalanan menapaki ilmu Al-Qur’an. Mari jadikan momen ini sebagai pijakan untuk terus menghafal, mentadabburi, dan mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa bagi anak-anak Minangkabau, ada dua momen bahagia yang akan selalu dikenang: saat khatam Al-Qur’an dan saat menjadi mempelai. Keduanya diiringi oleh arak-arakan sebagai simbol penghormatan dan kebanggaan keluarga serta masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Agam, saya mengucapkan selamat kepada anak-anak kita yang telah menyelesaikan bacaan Al-Qur’an. Terima kasih pula kepada seluruh masyarakat yang telah antusias menyemarakkan kegiatan ini,” tambah Bupati. (pry)




















