“Kami berterima kasih atas partisipasi dan gotong royong masyarakat. Harapan kami, rumah tahfidz ini mampu mencetak generasi muda yang mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Gubernur Mahyeldi pun mengapresiasi tinggi upaya masyarakat Maninjau dalam membangun sarana pendidikan keislaman. Ia menegaskan pentingnya menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup serta menjaga warisan budaya seperti Masjid Ummil Quro, yang juga termasuk dalam kategori cagar budaya.
“Rumah tahfidz ini bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat membentuk karakter generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Ini adalah kekayaan intelektual yang harus dijaga bersama,” ujar Mahyeldi.
Menutup sambutannya, Gubernur menekankan pentingnya menjaga persatuan, terlebih sebagai masyarakat Minangkabau yang dikenal memiliki jiwa pemersatu.
Peresmian ini menjadi momentum penting dalam menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat peradaban, pendidikan, dan pembinaan nilai-nilai keislaman yang kuat di tengah masyarakat. (pry)




















