Walinagari Nan Limo, Tri Sakti TK. Muhammad, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi dan rasa terima kasih kepada PLN atas dukungan terhadap program penghijauan di wilayahnya. Ia menyebut bahwa selama ini masyarakat lebih banyak menanam bibit durian lokal, sehingga kehadiran bibit unggul seperti Musang King dan Montong menjadi terobosan yang bisa membuka peluang pasar baru dan meningkatkan nilai jual produk pertanian warga.
“Terima kasih kepada PLN yang telah mendukung penghijauan di Nagari kami. Bibit unggul ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat. Harapannya, selain mendukung pelestarian alam, hasil panennya nanti dapat menjadi sumber tambahan penghasilan warga,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa pemerintah Nagari Nan Limo sebelumnya telah melakukan penyebaran bibit pohon bernilai ekonomi seperti casiavera (kayu manis) dan kopi kepada masyarakat di tujuh jorong. Hal ini menjadi bagian dari visi jangka panjang nagari untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai sentra tanaman produktif yang ramah lingkungan.
Manager UPP Sumbagteng II, Iwan Arif Setiyawan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian PLN terhadap pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat.
“Momentum Hari Lingkungan Hidup ini kami manfaatkan untuk berkolaborasi bersama Yayasan Hutan Lestari Indonesia dan masyarakat dalam kegiatan penanaman pohon durian unggul. Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap isu perubahan iklim, pencegahan longsor, dan pengurangan emisi karbon. Selain itu, kita berharap hasilnya juga bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang,” ujar Iwan.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan penghijauan ini sejalan dengan komitmen jangka panjang PLN dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 13 tentang penanganan perubahan iklim, serta poin 15 tentang menjaga ekosistem daratan.
Melalui kegiatan ini, PLN berharap dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dan masyarakat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan yang tidak hanya fokus pada infrastruktur ketenagalistrikan, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan dan sosial.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara perusahaan, organisasi masyarakat, dan pemerintah nagari dapat menciptakan dampak positif secara menyeluruh — bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan generasi mendatang.
















