Sementara itu, hasil berbeda dialami rekan seÂtimnya di Gresini Racing, Fermin Aldeguer. Start dari posisi ke-12, Aldeguer sempat tercecer hingga posisi belakang.
Namun pembalap muda asal Spanyol itu tak menyerah dan terus meÂnunjukkan determinasi tinggi. Ia berhasil bangkit dan mengakhiri balapan di posisi ke-12, menyumbang poin penting untuk tim.
“Hari Minggu yang berat, tetapi saya senang karena bisa bangkit setelah kesalahan besar,” ujar Aldeguer.
“Dari posisi ke-19 hingga ke-12 merupakan comeback yang bagus, walau tetap terasa pahit karena target kami seharusnya podium.”
MotoGP 2025 sendiri memasuki fase penting dengan beberapa seri yang digelar dalam waktu berdekatan. Alex Marquez dan tim Gresini pun harus bekerja ekstra keras menjaga konsistensi dan fokus.
Tantangan Assen akhir pekan ini akan jadi momen krusial untuk menentukan peta persaingan selanjutnya. Jika berhasil memangkas selisih poin dari Marc, peluang Alex menjadi juara dunia akan semakin terbuka.
Namun bukan hal mudah untuk menaklukkan Sirkuit Assen yang terkenal teknikal dan menuntut konsentrasi tinggi. Di sisi lain, rival-rival kuat seperti Francesco Bagnaia juga terus menempel ketat klaÂsemen.
Alex harus cermat menjaga ritme dan mentalitas sepanjang sisa musim ini. Satu podium tambahan bisa jadi pembuka jalan menuju gelar juara yang selama ini belum pernah ia raih di kelas premier.
Balapan demi balapan, Alex Marquez mulai membuktikan dirinya bukan hanya “adik Marc”. Ia berÂkembang jadi pembalap matang dan mampu berdiri di puncak persaingan MotoGP.
Jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin nama Alex Marquez bakal tercatat sebagai juara dunia MotoGP di akhir musim.
Jadwal padat kini menjadi tantangan beÂrikutnya dalam perjalanannya menuju takhta tertinggi balap motor dunia. (jpg)




















