Musim 2023/24 menjadi puncak performa Bardghji. Dia mencetak 11 dari total 15 gol untuk Copenhagen hanya dalam 37 laga di semua ajang. Salah satu momen yang paling dikenang tentu saja saat mencetak gol kemenangan dramatis ke gawang Manchester United dalam laga Liga Champions pada Agustus 2023, sebuah penyelesaian tajam di menit ke-87 yang membuat publik Eropa mulai benar-benar menaruh perhatian padanya.
Namun karirnya sempat terhenti karena cedera serius. Pada Mei 2024, Bardghji mengalami robek ligamen lutut (ACL) memaksa absen selama hampir satu musim penuh. Dia baru kembali merumput Maret 2025 lalu dan perlahan menunjukkan sinyal kebugaran penuh.
Rekrutan Bardghji menjadi sinyal kedua dari proÂyek pembangunan Barcelona di bawah pelatih Hansi Flick. Sebelumnya, Barcelona telah mendatangkan kiper Joan Garcia dari Espanyol dengan mahar 25 juta Euro. Masuknya BardgÂhji menambah kekuatan lini depan yang kini penuh potensi muda. Ada Lamine Yamal, Vitor Roque, Marc Guiu, dan kini Bardghji.
Di tangan Flick, Barca tampaknya kembali ke aÂkar mereka, menggabungkan pengalaman senior dengan darah muda penuh talenta. Fleksibilitas BardÂghji sebagai winger dan gelandang serang memberi banyak opsi taktis. Meski cedera ACL menjadi kekhawatiran, Barcelona cukup yakin dengan potensi dan proses pemulihan sang pemain.
Selain itu, status kontrak Bardghji yang akan habis akhir Desember ini membuat transfer ini menjadi kesempatan emas bagi Blaugrana. Dengan hanya membayar kompensasi ringan, Barcelona bisa mendapatkan talenta Eropa yang dalam kondisi normal bisa bernilai 30 juta leÂbih.
Barcelona masih berada di masa transisi. Kepergian Messi pada 2021 masih meninggalkan ruang kosong yang belum sepenuhnya terisi, baik secara teknis maupun emosional. Setiap pemain muda berbakat yang masuk, terlebih dengan julukan Messi baru, akan selalu dibandingkan dan dibebani ekspektasi.
Namun, Roony Bardghji tampaknya datang bukan untuk meniru, melainkan meneruskan semangat. Dia membawa cerita dari Skandinavia, kombinasi teknik Timur Tengah dan mental Eropa Utara. Di bawah bimbingan Hansi Flick dan lingkungan La Masia yang mendukung, bukan tidak mungkin dunia akan kembali melihat kebangkitan era sayap kanan mematikan di Camp Nou.
Apakah Bardghji bisa menjadi legenda berikutnya atau hanya sekadar sensasi sesaat? Jawabannya akan kita lihat musim depan. Tapi yang jelas, Barcelona sudah menemukan secercah cahaya dari utara. (jpg)
















