Menanggapi hal tersebut, Direktur Manajemen Risiko PT PLN (Persero), Adi Lumakso, menegaskan komitmen PLN dalam mendukung peta jalan transisi energi nasional. PLN disebut terus mengembangkan berbagai inisiatif dalam pengembangan pembangkit EBT di Sumatera, termasuk panas bumi, hidro, dan energi surya.
“PLN siap bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk DPR, pemerintah daerah, dan BUMN energi lainnya, untuk menjadikan EBT sebagai andalan masa depan energi nasional. Kami menyadari bahwa transisi energi bukan hanya soal teknologi, tapi juga ekosistem kolaborasi,” ujar Adi.
Ia juga menambahkan bahwa pengembangan pembangkit EBT di Sumatera, terutama dari geothermal, saat ini tengah dalam tahap akselerasi di berbagai wilayah kerja, sejalan dengan peta jalan pengurangan emisi karbon nasional.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk, Julfi Hadi, menyampaikan bahwa pihaknya terus mengeksplorasi potensi pengembangan wilayah kerja panas bumi baru di Sumatera. Menurutnya, Sumatera memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung energi bersih nasional, namun pengembangannya masih terkendala oleh aspek perizinan dan keterbatasan infrastruktur.
Pertemuan antara Komisi XII DPR RI dengan PLN dan PGE ditutup dengan komitmen bersama untuk membangun sinergi yang lebih erat dalam mendorong ekosistem transisi energi nasional. Kolaborasi yang solid antara legislatif, BUMN, dan pelaku industri energi diharapkan mampu mempercepat terwujudnya sistem ketenagalistrikan yang bersih, andal, dan berkelanjutan.(*)



















