JATIM, METRO – Dukungan untuk Capres 02 Prabowo-Sandi terus mengalir dari tokoh-tokoh nasional. Setelah Ustaz Abdul Somad (UAS) secara terang-terangan menyatakan akan memilih Prabowo, kini giliran dua orang yang memiliki kharisma tinggi di Indonesia. Hal ini tak ayal membuat Prabowo di atas angin.
Hal itu terungkap saat acara Town Hall Meeting yang digelar oleh Pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno, Jumat (12/4) pada saat-saat terakhir masa kampanye terjadi dua hal yang tak diduga. Di kampanye akbar itu, dua tokoh nasional yang selama ini ditunggu sikap politiknya terkait Pilpres 2019 akhirnya menjawab pertanyaan besar itu.
Pertama, mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan (DI). Tokoh yang juga bos media ini pada akhirnya secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. Padahal, pada Pilpres edisi sebelumnya dia merupakan pendukung Jokowi-JK.
”Lima tahun yang lalu saya mengadakan deklarasi dukung Pak Jokowi di Sentul. Waktu itu saya berharap banyak karena Pak Jokowi punya program besar yang disebut revolusi mental. Karena waktu itu punya pertumbuhan ekonomi tinggi,” kata mantan Dirut PLN era Presiden SBY ini.
Sehingga, katanya, dia berharap lima tahun dipegang Jokowi pendapatan per kapita 7.000 USD.
“Karena 5 tahun yang lalu sudah 5.200 USD. Sehingga wajar 5 tahun kemudian 7.000 terus 5 tahun kemudian 9.000 USD. Tapi tidak terlaksana,” ujar Dahlan Iskan diiringi sorakan ratusan ribu massa pendukung yang memenuhi area Dyandra Conventional Expo.
”Maka hari ini saya hari ini dukung Pak Prabowo bukan karena nasib saya 5 tahun lalu. Dan lagi pada dasarnya 5 tahun lalu pimpinan Dahlanis Indo sudah berkumpul arahkan ke Pak Prabowo. Tapi saya veto agar dukung Jokowi. Sekarang saya pimpin langsug dukung Prabowo,” tegas Dahlan.
Selain Dahlan Iskan, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo membeberkan alasannya secara blak-blakan. “Alhamdulillah, kata itu yang pantas karena saya berdiri di depan ksatria dan patriot, Prabowo Subianto. Saya datang kesini tidak lain karena merah putih bangsa dan negara memanggil,” tegas Gatot.
Gatot menyampaikan sejumlah permasalahan terkait sektor nasional dan internasional. Ia menyinggung persoalan anggaran TNI saat ini yang dinilai terlalu kecil. Kemudian ia membandingkan besaran anggaran yang diterima Polri.
Selain itu Gatot juga mengkritik masalah pencopotan jabatan di struktur TNI. Di sektor internasional, Gatot menekankan soal global citizen atau penduduk global yang harus diwaspadai. Dia meyakini Prabowo bisa menuntaskan masalah ini. “Pak Prabowo, meminta saya hadir untuk bicara masalah kebangsaan di sini,” ujar Gatot.
Gatot menyampaikan sejumlah permasalahan terkait sektor nasional dan internasional. Ia menyinggung persoalan anggaran TNI saat ini yang dinilai terlalu kecil. Kemudian ia membandingkan besaran anggaran yang diterima Polri. Selain itu Gatot juga mengkritik masalah pencopotan jabatan di struktur TNI. Di sektor internasional, Gatot menekankan soal global citizen atau penduduk global yang harus diwaspadai.
Rocky Calon Menteri
Dalam acara itu, Prabowo Subianto mengumumkan nama akademisi Rocky Gerung dalam daftar 80 nama putra-putri terbaik bangsa yang akan membantunya bersama Sandiaga Uno jika nanti terpilih sebagai preiden dan wakil presiden. Sebelumnya daftar tersebut identik dengan ‘para calon menteri’ jika 02 menang.
Tokoh-tokoh yang disebut Prabowo berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari ulama, akademisi, politisi, mantan tentara hingga seniman. Nama-nama itu disebutkan Prabowo berdasarkan abjad. Mereka adalah Ahmad Riza Patria, Alex Yahya, Amir Syamsuddin, Arifin Seman, Bambang Haryo Soekartono, Bambang Susanto, Bambang Widjojanto, Bembi Oeripto, Budi Djatmiko, Chusnul Mariyah.
Selanjutnya Dahlan Iskan, Dahnil Anzar, Damayanti Hakim Tohir, Dede Yusuf, Dian Islamiati Fatwa, Didik J Rachbini, Dirgayuza Setiawan, Drajad Wibowo, Edi Suparno, Erwin Aksa, Fadli Zon, Fahmi Jemi Francis, Ferry Mursyidan Baldan, Firmanzah, Fuad Bawazier, Fahri Hamzah. Kemudian Gamal Albinsaid, Gleni Kairupan, Hanif Rais, Haryadin Mahardika, Ichsanuddin Noorsy, Imam Sufaat, Irawan Ronodipuro, Laode Kamaludin, Lily Sriwahyuni Sulistyowati, Mochtar Niode, Mulfachri Harahap, Nanik S Deyang, Natalius Pigai.
Lalu ada nama seperti Otto Hasibuan, Priyo Budisantoso, Putra Jaya Husin, Rahmat Pambudi, Rahayu Saraswati, Rauf Purnama, Rizal Ramli dan Rocky Gerung.
Nah, saat nama Rocky disebut, yang bersangkutan belum berada di kursi yang tersedia di belakang Prabowo. Namun, seketika Rocky muncul dari luar, naik ke panggung menyita perhatian yang hadir. Dia mendatangi Prabowo di podium.
“Ini kok timing-nya pas banget. Dari tadi dia nunggu di luar. Begitu namanya disebut baru nongol,” canda Prabowo usai bersalaman dengan Rocky.
Setelah itu, Prabowo melanjutkan menyebut nama-nama lainnya. Di antaranya ada Rustika Thamrin, Rustri Ningsih, Said Didu, Said Iqbal, Gatot Nurmantyo, Salim Said, Safri Syamsudin, Supriyatno, Sudirman Said, Sufmi Dasco Ahmad, Suhendra Ratu Prawiranegara, Sudjana Road, Tedjo Edhy Purdijatno, Teguh Santosa, Thomas Djiwandono, Tri Hanorita, Yusuf Martak, Wisnuwardana hingga Sang Alang.
Sementara dari kalangan tokoh agama, Prabowo juga menyapa sejumlah nama ulama, kiai dan habaib terkenal. Mereka adalah KH Najib Maimun Zubair, KH Wafi Maimun Zubair, KH Kholil As’ad Syamsul Arifin, KH Hasib Wahab Chasbulah, KH Khoirul Anam, KH Hasyim Karim, Habib Abu Bakar Assegaf, Habib Farooq bin Muhammad Babur dan masih banyak lainnya. (rmol/jpnn)