Ketua Umum GPPI, Delima Hasri Azahari, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum penting untuk mendorong pemahaman mendalam bagi pelaku UMKM tentang sistem sertifikasi halal, sekaligus memanfaatkan potensi kelapa sawit sebagai bahan baku yang strategis.
“Kita ingin UMKM benar-benar mengerti bagaimana sistem sertifikasi halal bekerja. Ini adalah prasyarat penting untuk menembus pasar yang lebih luas. Dengan memahami sistem yang sudah lebih maju, UMKM kita bisa naik kelas, meningkatkan daya saing, dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas,” jelas Delima.
Ia juga menambahkan bahwa promosi produk sawit perlu dilakukan secara menyeluruh, agar masyarakat tahu bahwa sawit Indonesia diproduksi dengan cara yang baik dan memberikan kontribusi ekonomi dan sosial yang signifikan.
Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Hendra Dermawan, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan mempermudah pelaku UMKM dalam memperoleh sertifikasi halal, terutama untuk produk-produk kuliner yang menggunakan minyak nabati.
“Indonesia adalah produsen sawit terbesar di dunia. Namun masih banyak produk UMKM yang mencantumkan ‘minyak nabati’ tanpa menyebutkan bahwa itu adalah kelapa sawit. Ini menjadi catatan penting, karena kejelasan komposisi adalah bagian dari transparansi,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa promosi produk sawit lewat kuliner Nusantara harus terus didorong, sebab banyak makanan terenak khas Padang dan Sumatra Barat sebenarnya merupakan turunan dari produk sawit.
“Kita ingin UMKM lebih mudah berkembang, naik kelas, dan memiliki pasar yang lebih luas. Semua itu harus dimulai dari pemahaman terhadap bahan baku, sertifikasi yang tepat, dan strategi bisnis yang matang,” pungkasnya. (ren)




















