“Setiap lembaga memiliki peran dan pendekatan yang berbeda. Oleh karena itu, perlu ada koordinasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan program,” tegasnya.
Fadhli Rifenta, S.Pd.I, MA, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sawahlunto, juga menyampaikan ajakan kepada masyarakat untuk menekankan pentingnya pendidikan yang mengarah pada aspek esensial kehidupan. Ia mengutip ayat dalam Al-Qur’an yang menyatakan, “Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a’yun”, yang mengingatkan bahwa pendidikan itu bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang tua.
“Keteladanan orang tua sangat penting dalam pendidikan anak. Orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya,” kata Fadhli, yang merupakan alumni Pondok Modern Gontor. Sementara itu, Wali Kota Sawahlunto, H. Riyanda Putra, memberikan apresiasi kepada santri yang baru saja diwisuda. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga berpesan agar para santri tidak berhenti dalam mempelajari Al-Qur’an setelah khatam, tetapi terus mendalaminya. (pin)




















