Sebelumnya, AKBP Simon Yana Putra yang pada saat itu menjabat Kapolres Tanahdatar mengatakan, dalam kasus ini tersangka Noval Julianto merupakan otak utama pembunuhan. Sedangkan tersangka Bima, berperan menjemput korban dan mengantarkan karung untuk membungkus jenazah korban usai dibunuh pelaku Nova,
“Pada malam kejadian, antara tersangka Noval dengan korban, sudah membuat janji. Pukul 21.00 WIB, korban di jemput tersangka Bima. Dalam perjalanan, keduanya dibuntuti tersangka Noval,” tutup AKBP Simon Yana Putra.
Menurut AKBP Simon, kedua pelaku Noval dan Bima memiliki hubungan dengan CNS, tapi hanya sekadar teman lama saja. Saat sampai di Lapangan Cindua Mato mereka bertiga sempat berdialog sebelum menuju TKP pembunuhan di salah satu sekolah TK yang berada di daerah Malintang, Kecamatan Salimpaung.
“Saat korban dibawa oleh kedua pelaku ke sekolah itu, karena pelaku Noval sakit hati kepada Cinta lalu ia membunuh Cinta emudian menyetubuhinya. Setelah pelaku Noval membunuh dan memperkosa korban, Noval kemudian memasukkannya ke dalam sarung karena tidak muat ia meminta pelaku B membawa sesuatu yang mampu menutupi secara menyeluh,” kata dia.
AKBP Simon mengatakan, atas perintah pelaku Noval, pelaku Bima datang kembali dengan membawa sebuah karung yang didapat didekat lokasi pembunuhan itu. Kemudian mereka berdua memasukan korban ke dalam karung dan menaikannya ke motor pelaku Noval. Kemudian jasad korban dibuang oleh pelaku N di salah satu ruas jalan di samping perkebunan warga yang berada di Jorong Ladang Koto, Nagari Sungai Tarab, pada hari Rabu (19/2) lalu.
“Kemudian saat diperiksa di TKP pembunuhan terdapat sendal dan charger Hp milik korban. Sedangkan Hp korban dan pelaku Noval berada di Aceh yang akan dibawa segera ke Sumbar. Terkait kasus ini masih dilanjutkan penyelidikan hingga belum dapat dipastikan apa ini pembunuhan berencana,” tutup dia. (ant)














