Untuk memastikan seluruh Akitvis PATBM dapat memahami terkait tugas dan fungsinya di kelurahan, dihadirkan narasumber dari Ketua Dewan Pembina Ruandu Foundation dan Psikolog Klinis.
Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Padang, sepanjang 2024 terjadi sebanyak 78 kasus kekerasan terhadap anak yang dilaporkan. Rinciannya, 7 kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), 6 kasus kekerasan fisik, 28 kasus kekerasan psikis, 31 kekerasan seksual, 5 kasus penelantaran, dan 1 kasus eksploitasi.
“Nah melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan bagamaina Aktivis PATBM di kelurahan ini menyikapi dan memberikan respon secara aktif terhadap kekerasan yang terjadi di kelurahan,” ujarnya.
Pemko Padang di bawah kepemimpinan Wali Kota Fadly Amran dan Wakil Wali Kota Maigus Nasir pun memiliki sejumlah program unggulan (Progul), diantaranya Padang Melayani yang di dalam salah satu aktivasinya terdapat program perlindungan anak dan perempuan dari tindak kekerasan.
“Ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi hak-hak perempuan dan anak termasuk perlindungan dalam kekerasan” pungkasnya. (ren)
