“Semoga perpustakaan ini juga menyediakan ruang bagi kami untuk berdiskusi dan menyampaikan literasi budaya Minang. Ini penting untuk melestarikan warisan budaya kita,” ucap Dt. Sati.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bukittinggi, Sustinna, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan hasil perjuangan dua tahun terakhir dan akhirnya membuahkan hasil melalui SK Menteri Keuangan Nomor 29 Tahun 2025 tertanggal 3 Februari 2025.
“Gedung ini dibangun di atas lahan seluas 1.987 m² dan dirancang sebagai pusat informasi, taman edukasi, sekaligus tempat rekreasi literasi. Harapannya, masyarakat bisa belajar dengan cara yang menyenangkan sambil memperluas pemahaman tentang berbagai literasi seperti baca tulis, sains, digital, hingga budaya,” jelasnya.
Pembangunan dilaksanakan oleh CV. Cakrawala Perkasa dengan pengawasan dari PT. Synpra Engineering Consultant. Nilai kontrak proyek mencapai lebih dari Rp7,9 miliar, dengan masa kerja selama 180 hari kalender, dimulai pada 10 Juni hingga 6 Desember 2025.
Peletakan batu pertama ini juga dihadiri oleh unsur Forkopimda, anggota DPRD, para Niniak Mamak, serta tokoh masyarakat yang memberikan dukungan penuh atas hadirnya fasilitas literasi baru bagi masyarakat Bukittinggi. (pry)




















