AGAM, METRO – Pemkab Agam semakin menunjukkan konsistensi dalam agenda Penyelamatan Danau Maninjau. Senin (8/4), Bupati Agam Dr H Indra Catri menerima kunjungan Wakil Gubernur Sumbar H Nasrul Abit dalam menindaklanjuti penyelamatan Danau Maninjau.
Pada rapat dan diskusi yang dihadiri Kepala OPD terkait baik dari Pemerintah Propinsi, Kabupaten, Instansi Vertikal dan Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Ir Sakti Hadengganan MFor Sc dijelaskan, tahapan demi tahapan penyelamatan Danau Maninjau yang telah menjadi salah satu danau prioritas nasional.
Bupati Agam, memaparkan langkah-langkah yang telah dilakukan Pemkab Agam secara lokal, dalam upaya penyelamatan danau. Sekaligus dijelaskan, beberapa hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan. Salah satunya adalah belum kuatnya sinergi program antar level pemerintahan.
“Kami di Agam sudah melakukan langkah demi langkah sesuai dengan apa yang sudah diputuskan di tingkat pusat, namun memang belum bisa semaksimal yang kami inginkan, karena keterbatasan pemerintah kabupaten. Oleh karena itu, penting menurut kami, agar setiap level pemerintahan memiliki visi yang sama terkait langkah penyelamatan danau ini,” jelas Indra.
Menanggapi paparan Bupati Agam, Wagub Sumbar H Nasrul Abit memaklumi bahwa saat ini baik kementerian, pemerintah provinsi dan kabupaten, memiliki program masing-masing. Kondisi semacam ini terkadang membutuhkan rentang kendali yang terlalu panjang. Tidak jarang program masing-masing memiliki relevansi yang lemah satu dengan yang lain. Menyikapi kondisi itu, Wakil Gubernur Sumbar ini meminta agar rapat dan diskusi ini menghasilkan komitmen yang kuat, jelas dan berjenjang.
Memang 3 level pemerintahan ini memiliki 3 program yang berbeda pula. Oleh karena itu, rapat dan diskusi kali ini harus mampu menyatukan program-program itu agar berjalan optimal, dan menjadi satu kesatuan yang utuh.
“Sengaja kedatangan kali ini, saya membawa serta para kepala OPD yang berkaitan dengan penyelamatan Danau Meninjau, juga turut serta Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat Sakti Hadengganan, agar forum ini mampu mensinergikan masing-masing program di instansi masing-masing,” ujar Nasrul.
Sementara Sakti Hadengganan menjelaskan bahwa saat ini, jumlah air segar di Indonesia ada di bawah 1 persen (0,62 persen). Hal itu bisa menjadi tolak ukur tentang arti penting penyelamatan Danau Maninjau.
“Danau Maninjau sudah ditetapkan menjadi salah satu danau prioritas nasional yang harus diselamatkan. Kami dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan senantiasa bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Agam, agar Danau Maninjau kembali menjadi danau yang asri dan sehat,” ujarnya.
Terakhir Nasrul Abit menyampaikan apresiasinya atas langkah-langkah yang telah diambil oleh Bupati Agam, dan meminta komitmen bersama seluruh stakeholder Pemerintah Kabupaten Agam untuk fokus pada perencanaan yang telah ditetapkan secara berjenjang mulai dari tingkat pusat hingga kabupaten. (pry)