Ia menjelaskan, proyek pembangunan transmisi dari Dumai ke Bengkalis telah masuk tahap perencanaan lanjutan, sementara untuk Pulau Rangsang, jaringan akan dibangun dari arah Kabupaten Siak dengan masa pengerjaan yang ditargetkan berjalan paralel.
Adi juga menggarisbawahi pentingnya dukungan dari pemerintah daerah, legislatif, dan masyarakat agar proses pembangunan dapat berjalan tanpa hambatan, terutama dalam hal perizinan dan pembebasan lahan.
General Manager PLN UIP Sumbagteng, Hendro Prasetyawan, menyampaikan bahwa proyek ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mewujudkan energi berkeadilan.
“Kami membangun infrastruktur tidak hanya untuk mengejar target elektrifikasi, tapi juga untuk memastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah-wilayah yang selama ini belum tersentuh jaringan utama. Dengan kehadiran sistem kelistrikan terintegrasi, akan terbuka banyak peluang usaha, investasi, dan penguatan ekonomi lokal,” jelas Hendro.
Senada, General Manager PLN UID Riau dan Kepulauan Riau, Joni, menambahkan bahwa Riau kini menjadi simpul penting dalam sistem kelistrikan Sumatera karena letaknya yang strategis.
“Riau berada di tengah sistem transmisi tulang punggung 275 kV dan 500 kV Sumatera. Dengan posisi ini, kita bisa memainkan peran penting dalam mendistribusikan energi antarwilayah dan memperkuat ketahanan energi regional,” terangnya.
Setelah agenda rapat, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan (site visit) ke lokasi pembangunan Gardu Induk 150 kV di Pakning, yang menjadi salah satu titik penting dalam penguatan infrastruktur kelistrikan Riau.
Gardu induk ini akan menjadi simpul transmisi yang menghubungkan jaringan Sumatera ke wilayah pesisir dan pulau-pulau sekitarnya.
Melalui sinergi antara PLN, pemerintah daerah, dan legislatif, proyek-proyek kelistrikan di wilayah Riau diharapkan mampu mendukung pertumbuhan UMKM, sektor industri, perikanan, serta membuka peluang kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
Dengan hadirnya infrastruktur kelistrikan yang terintegrasi, PLN menegaskan komitmennya untuk membangun Indonesia dari pinggiran dan mewujudkan energi berkeadilan. Proyek-proyek kelistrikan ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, membuka lapangan kerja, serta menciptakan ekosistem investasi yang lebih kompetitif di wilayah Riau dan sekitarnya.(*)




















