ALANGLAWEH, METRO – 180 anggota Kelompok Siaga Bencana (KSB) mengikuti pendidikan dan pelatihan terkait penanganan kebencanaan yang digelar oleh BPBD Kota Padang di Hotel Grand Zuri, Selasa (9/4).
Wali Kota Padang, Mahyeldi Asharullah mengatakan, melalui pelatihan yang di ikuti oleh KSB ini, ia berharap untuk dapat membantu Pemko dalam memberikan bimbingan pada masyarakat. Seperti dalam hal menjaga kebersihan di lingkungannya untuk mencegah terjadinya bencana.
“KSB bisa melakukan sosialiasi kepada masyarakat, untuk tidak membuang sampah sembarangan. Menjadikan keluarga yang cerdas bencana serta apalagi adanya program BNPB untuk melakukan penghijauan di bibir pantai untuk mengurangi resiko bahaya tsunami yang mengancam,” kata Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Padang, Edi Hasymi mengatakan wilayah Kota Padang memiliki kerentanan beberapa bencana. Diantaranya, bencana gempa bumi, tsunami, banjir, longsor dan bencana alam lainnya yang sewaktu-waktu mengancam keselamatan masyarakat, sehingga perlu dilakukan upaya untuk memperkecil risiko dari bencana.
“Sangat mutlak diperlukan pemahaman tentang kesiapsiagaan bencana bagi masyarakat yang tinggal di kawasan bencana. Terlebih, dilihat dari kepadatan penduduk yang sudah melebihi 1 juta jiwa dan kerapatan perumahan yang ada di kota tercinta ini,” kata Edi.
Edi menjelaskan untuk memperkecil risiko bencana, peran aktif dari KSB sangat dibutuhkan. Setiap personel KSB yang berada di kelurahan nantinya, merupakan perpanjangan tangan dari BPBD Kota Padang dalam menghadapi bencana. Jika terjadi di tengah-tengah masyarakat Kota Padang sehingga informasi dengan cepat didapatkan dan melakukan langkah-langkah penanggulangan dengan cepat.
“Kita berharap dengan setelah kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam bidang kebencanaan terhadap personel KSB di kelurahan bisa mengurangi risiko bencana. Merekalah yang akan melakukan pemantauan di wilayah masing-masing, dan secara mandiri tugas bidang kebencanaan ini dapat diwujudkan di lingkungan RT/RW,” ungkap Edi.
Edi menjelaskan, usai pendidikan dan pelatihan, KSB yang nantinya berada di setiap kelurahan sudah mempunyai pengetahuan tentang kebencanaan. Misalnya, jika terjadi bencana gempa baik sedang berada di rumah atau di luar rumah, mereka sudah punya Standar Operasional Prosedur (SOP).
“Selama ini, peranan KSB dalam bidang kebencanaan sangat besar. Saat terjadi bencana, mereka sigap melakukan penanganan awal, mengurangi risiko bencana. Mereka sudah tahu apa yang akan dilakukannya jika terjadi bencana,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Padang, Henry menyampaikan, kegiatan pendidikan dan pelatihan KSB bagi KSB kelurahan di bidang kebencanaan tersebut dilaksanakan dua hari, 9-10 April 2019. Peserta sebanyak 180 orang, terdiri dari unsur KSB kelurahan, kecamatan dan FKSB Kota Padang.
Ia menjelaskan,KSB dididik dan dilatih nantinya sebagai fasilitator siaga bencana di wilayah kerjanya, serta mengarahkan masyarakat dalam menghadapi bencana, baik itu banjir, longsor, gempa bumi, dan membantu proses evakuasi warga apabila terjadi bencana dan terlibat langsung dalam proses tanggap darurat, terhadap musibah bencana besar.
“KSB kelurahan diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan bagi pemerintah, dan mampu mengurangi resiko bencana, jika terjadi bencana,” pungkas Henry. (rgr)