Ia menyebut keberpihakan Vasko sudah terlihat sejak sebelum menjabat sebagai Wakil Gubernur. “Pak Vasko sejak lama sudah menunjukkan kepeduliannya pada petani sawit. Kami yakin beliau akan terus mendukung kami,” ujar Jufri.
Ia juga berharap DPW Apkasindo dapat terus dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan, serta mengusulkan agar asosiasi petani bisa mendapatkan alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit sebagai bentuk dukungan nyata dari pemerintah daerah.
Sementara itu, Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy mengungkapkan bahwa selama melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Sumbar, ia kerap menerima keluhan langsung dari para petani terkait berbagai persoalan di lapangan.
Masukan itu menurutnya menjadi dorongan untuk mendorong perbaikan ekosistem industri sawit yang lebih adil dan berkelanjutan. “Pemerintah provinsi siap menjadi pendukung utama petani. Saya pribadi akan berdiri di garis terdepan dalam membela mereka,” tegas Vasko.
Ia juga menyoroti minimnya keterbukaan data dari perusahaan perkebunan, terutama terkait invoice sebagai dasar penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS). Meski Pemprov telah memberikan peringatan, Vasko menilai pengawasan lebih optimal berada di ranah pemerintah kabupaten/kota.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemprov Sumbar saat ini tengah menyusun rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) guna memastikan mekanisme penetapan harga sawit yang adil dan berpihak pada petani. “Kami tengah mengkaji Pergub agar petani terlindungi melalui regulasi yang tepat,” ujar Vasko.
Ia berharap Apkasindo dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperjuangkan kesejahteraan petani sawit. Vasko juga menambahkan bahwa saat ini, harga sawit di Sumbar merupakan yang tertinggi di tingkat nasional, hasil dari sinergi antara pemerintah dan petani.
“Kami sangat membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat petani. Dengan kerja sama, saya yakin kesejahteraan bersama bisa tercapai,” pungkasnya. (***)




















