Sementara itu, Dinas Pariwisata akan fokus pada pembinaan dan penataan para pedagang yang merupakan UMKM binaan. “Pemko Padang melalui Dinas Pariwisata sudah memberikan fasilitas, tapi kita lihat itu masih jauh dari yang kita harapkan,” tambah Maigus.
Penataan ulang Pujasera Pantai Padang diharapkan menjadi angin segar bagi dunia pariwisata dan perekonomian lokal. Lokasinya yang premium di seberang Masjid Al-Hakim menjadikannya destinasi yang tak pernah sepi pengunjung.
Wawako Maigus Nasir memiliki harapan besar bahwa wajah baru Pujasera akan memberikan dampak positif langsung bagi peningkatan pendapatan para pedagang dan masyarakat sekitar. Lebih dari itu, ia optimis bahwa Pujasera yang lebih rapi, bersih, dan menarik akan semakin memperkuat daya pikat Pantai Padang sebagai destinasi wisata unggulan.
“Dengan wajah baru yang lebih tertata, kami berharap Pujasera Pantai Padang dapat kembali menjadi destinasi kuliner kebanggaan dan ikon pariwisata Kota Padang,” pungkasnya.
Pujasera Pantai Padang, yang berlokasi strategis di seberang Masjid Al Hakim, memang telah lama dikenal sebagai tujuan wisata kuliner. Namun, kondisi yang kurang tertata seiring waktu mendorong Pemko Padang untuk melakukan penataan ulang secara menyeluruh.
Dulunya, Pujasera Pantai Padang merupakan dua bangunan bekas kantor Dinas Pariwisata dan Dinas Kelautan yang dialihfungsikan sebagai lokasi berdagang bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kawasan Pantai Padang.
Saat ini, sekitar 17 pedagang berjualan di Pujasera. Mereka sebelumnya telah mendapatkan bantuan fasilitas berjualan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Rakyat Indonesia (BRI Peduli) pada tahun 2018. (ren)




















