PDG. PARIAMAN, METRO — Kunjungan Wakil Gubernur Sumatera Barat, Vasko Ruseimy, ke Politeknik Pelayaran Sumatera Barat bukan sekadar seremoni, melainkan penegasan komitmen nyata Pemerintah Provinsi terhadap kesinambungan program strategis yang telah dicanangkan oleh Gubernur H. Mahyeldi Ansharullah bersama Sekretaris Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Wisnu Handoko, sejak 23 Agustus 2024.
“Bajabaik Tangan”, sebagai simbol kolaborasi, bukan hanya slogan, tetapi manifestasi kerja sama lintas sektor yang mendalam demi menjawab tantangan zaman. Keberadaan Poltekpel Sumbar sebagai kampus bertaraf internasional dengan 13 Green Innovation Campus menjadikannya tidak hanya pusat pendidikan maritim, tetapi sebagai pionir dalam membangun peradaban pendidikan yang humanis, cerdas, berkelanjutan, dan ramah lingkungan—sebuah konsep progresif yang terbingkai dalam identitas Humanis Smart Sustainable Eco-Friendly Campus (HSSEC).
Letaknya di jantung Sumatera Barat menjadi penanda bahwa masa depan pendidikan tinggi vokasi tak sekadar menghasilkan tenaga kerja, tetapi melahirkan pemimpin visioner yang berpihak pada keberlanjutan bumi dan kemanusiaan.
Poltekpel Sumbar, sebagai salah satu perguruan tinggi di bawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (PTKL) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Oleh Kementerian Lain Dan Lembaga Pemerintah NonKementerian (PP PTKL), kini telah berkembang menjadi institusi pendidikan vokasi maritim yang tidak hanya mencetak pelaut profesional, menjadi solusi strategis dalam mengatasi pengangguran nasional, khususnya di sektor pelayaran, namun dengan inovasinya tersebut memiliki upaya/langkah nyata untuk menjadi bagian dari solusi dalam menghadapi krisis iklim global melalui kampanye save our planet.
Sebagai Perguruan Tinggi Kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan, Poltekpel Sumbar mengusung komitmen percepatan emisi bersih dan keberlanjutan lingkungan, namun komitmen ini perlu dibuktikan dengan langkah konkret dan terukur, bukan sekadar narasi seremonial. Kehadiran Wakil Gubernur Sumatera Barat bersama Bupati Padang Pariaman dan Wali Kota Pariaman menunjukkan sinyal kolaborasi lintas sektor, namun perlu dikritisi apakah sinergi ini benar-benar menghasilkan kebijakan strategis atau hanya sebatas simbol kehadiran.
Poltekpel Sumbar dituntut untuk tidak hanya tampil sebagai kampus maritim bertaraf internasional yang humanis dan ramah lingkungan, tetapi juga mampu membuka ruang evaluasi publik serta memastikan keberlanjutan menjadi poros utama dalam setiap agenda kelembagaannya.
Pernyataan Wakil Gubernur Sumatera Barat yang menyebut Poltekpel Sumbar sebagai institusi humanis dan ramah lingkungan mencerminkan dukungan terhadap transformasi pendidikan vokasi berbasis inovasi hijau, namun apresiasi tersebut tidak boleh menutupi perlunya pengawalan kritis atas klaim dan implementasi program.




















