Dalam paparannya, Menteri Abdul Kadir mengungkapkan fakta mencengangkan, per bulan Mei 2025, terdapat 1,7 juta lowongan kerja internasional yang belum terisi, sementara Indonesia baru mampu mengisi sekitar 297 ribu posisi. “Padangpariaman punya potensi besar. Kita dorong lahirnya pusat pelatihan kerja luar negeri, terfokus. SDM-nya dan kita siapkan dengan pelatihan vokasi, teknis, dan bahasa, agar mampu bersaing di luar negeri,” ujar Menteri Abdul Kadir.
Ia menekankan pentingnya ekosistem pelatihan khusus dan terpisah antara kebutuhan pasar kerja domestik dan internasional, guna menciptakan SDM yang lebih fokus dan siap pakai.
Langkah strategis ini disebut sebagai model kerja sama segitiga daerah, kementerian, perguruan tinggi yang bisa direplikasi secara nasional. Dengan komitmen kuat dari kepala daerah, dukungan kementerian, dan kapasitas akademik UNP, Padangpariaman, kini mengambil posisi sebagai pionir daerah penghasil tenaga kerja migran profesional.
“Pembangunan tak hanya membangun jalan, tapi juga membangun masa depan warganya. Jika satu anak Padangpariaman bisa bekerja layak di luar negeri, itu artinya satu keluarga bisa hidup lebih sejahtera,” tambah Bupati Padangpariaman mengakhiri. (efa)




















