“Sebelumnya boleh dicek berapa besar anggaran untuk masing-masing cabang olahraga di tahun ini? Sepak Bola berkisar Rp 200 Miliar sedangkan cabor lain hanya Rp 10 hingga 30 Miliar, merata tidak?” tanya dia dalam unggahan ceritanya.
Menutup ungkapan yang ada pada unggahan ceritanya, ia kembali menekankan bahwa hal yang sedang dilakukannya bukan sebagai ajang berdebat dengan publik melainkan bentuk kritik terhadap ketimpangan perlakuan pemerintah.
“Hal ini salah satu tindakan kritik untuk pemerintah, bukan ajang berdebat dengan rakyat. Selain itu, ini juga berguna bagi pemerintah untuk koreksi diri dan sistem,” tulisnya.
Ia juga menuliskan harapan tulus untuk seluruh cabang olahraga yang ada di Indonesia demi kemajuan yang merata terhadap para atlet terkait. Terlebih lagi ia akan terus menyuarakan keadilan untuk para atlet muda yang mendapatkan perlakuan tidak adil dari pemerintah.
“Yang kita harapkan adalah kemajuan di segala sektor dan bidang,” tulis mantan atlet berusia 33 tahun tersebut. (jpg)




















