Sementara itu, narasumber akademisi dari Universitas Tamansiswa Padang, Syaifuddin Islami, menyoroti potensi ekonomi dari pengelolaan sampah melalui pendekatan ekonomi sirkular. Ia menyebutkan bahwa praktik seperti bank sampah, pembuatan ecoenzyme, dan budidaya maggot dapat menjadi solusi nyata di masyarakat. “Dengan pendekatan sirkular, bahan baku yang ada tidak lagi menjadi limbah, tetapi terus digunakan dan bahkan memperbaiki alam,” katanya.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari seluruh kelompok Proklim di Kabupaten Padangpariaman, yang terdiri dari 1 Proklim Lestari, 1 Proklim Utama, dan 4 Proklim Madya. Pada tahun 2025, Pemkab Padangpariaman juga telah mengusulkan 7 lokasi kelompok Proklim untuk penghargaan Proklim Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, diharapkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah semakin meningkat. Kesadaran untuk memilah, mengurangi, dan mengolah sampah dari rumah tangga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan mewujudkan lingkungan yang bersih dan berkelanjutan. (efa)




















