“Jumlah ini menunjukkan meningkatnya keimanan dan kepedulian sosial masyarakat. Bahkan, hal ini menjadi indikator positif bahwa perekonomian masyarakat kita semakin membaik,” tambahnya.
Dalam khutbahnya, Dr. Muhammad Kosim menekankan bahwa ibadah kurban dan haji bukan sekadar ritual, namun sarat makna spiritual. Ia menyoroti kisah Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Nabi Ismail sebagai teladan ketaatan, keikhlasan, dan pengorbanan sejati.
“Qurban mengajarkan cinta kepada Allah dan membersihkan diri dari sifat buruk. Sementara haji adalah momentum pembenahan diri. Thawaf, wukuf, dan prosesi lainnya memiliki makna mendalam dalam memperkuat tauhid, ukhuwah, dan kesalehan sosial,” tuturnya. (pry)




















