“Huller listrik jauh lebih menguntungkan. Biaya operasionalnya lebih hemat dibandingkan mesin berbahan bakar minyak, bebas dari asap dan polusi, serta lebih tenang saat dioperasikan. Kami ingin semakin banyak pengusaha merasakan manfaat ini, karena ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga langkah menuju usaha yang lebih bersih dan berkelanjutan,” jelas Hery.
Kegiatan ini pun mendapat sambutan positif dari para peserta. Salah satunya, Sarwendi, pengusaha huller asal Kayu Aro, Kabupaten Solok yang merasa yakin untuk segera beralih.
“Setelah lihat langsung Mak Pono, saya jadi semangat. Biaya lebih hemat, mesin tidak ribut, dan kita tak lagi tergantung pada solar yang kadang langka. Apalagi bisa dicicil, ini sangat membantu,” ujarnya antusias.
Djasmir Ilyas, salah seorang pengusaha huller yang hadir disana juga menyampaikan antusiasmenya kegiatan ini.
“Dengan adanya PKS 3 pihak ini antara kami, PLN, dan PLN ES, kami merasa lebih percaya diri untuk beralih ke listrik. Risiko lebih terukur, dan manfaatnya sangat besar bagi usaha lokal,” ujarnya.
PLN berharap kegiatan ini bisa menjadi titik awal dari gerakan besar untuk menghadirkan energi bersih dan terjangkau bagi para pelaku UMKM di daerah, sekaligus mendukung ketahanan pangan dari sisi hulu.




















