Kekurangan gizi ini biasanya terjadi sejak janin dalam kandungan hingga usia dua tahun (1.000 HPK). Berdasarkan data e-PPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Februari 2025, prevalensi stunting di Pasbar tercatat sebesar 13,3%, setara dengan 4.574 balita.
Mengakhiri sambutannya, Wabup Ihpan menekankan beberapa poin penting, yaitu:
- Isu percepatan penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting, dan penghapusan kemiskinan ekstrem merupakan isu lintas sektor yang membutuhkan kerja kolaboratif dan cerdas. 2. Setiap pihak pemerintah, akademisi, media, masyarakat, dan dunia usaha harus mengambil peran dalam pencapaian target isu nasional. 3. Penajaman keterkaitan isu perlu dilakukan agar berbagai permasalahan dapat diselesaikan melalui program kegiatan yang terbatas namun tepat sasaran.
Selanjutnya, 4. Keterpaduan dan keterbukaan data adalah suatu keharusan agar sasaran prioritas dapat dicapai secara konvergen. 5. Khusus kepada pelaku usaha, baik PKS maupun perkebunan kelapa sawit di Pasaman Barat, terutama PT Agrowiratama, diucapkan terima kasih atas partisipasi aktifnya. Ke depan, diharapkan dapat mengarahkan sebagian dana CSR pada sasaran yang sangat prioritas. 6. Kepada para penerima manfaat, diharapkan bantuan ini dapat memberikan dampak maksimal dan menjadi pemicu peningkatan taraf ekonomi.
Usai pelaksanaan apel, Estate Manager PT Agrowiratama, Susanto, menyampaikan bahwa pihaknya mendukung program pemerintah karena meyakini bahwa pemerintah saat ini memiliki visi, misi, dan program yang jelas untuk penanggulangan kemiskinan, penurunan stunting, dan penghapusan kemiskinan ekstrem.
“Dengan metode penyajian data yang jelas, proses verifikasi dan validasi terbuka di lapangan, serta keterbukaan dalam berbagi data, kami percaya program ini akan semakin transparan dan berdampak positif bagi masyarakat,” ujar Susanto.
PT Agrowiratama, lanjutnya, berkomitmen untuk meningkatkan anggaran pada masa mendatang agar program ini dapat memberikan dampak maksimal setelah evaluasi dilakukan.
Sementara itu, Plt. Kepala Bappelitbangda Pasaman Barat, Ikhwanri, mengajak seluruh pihak, termasuk perusahaan kelapa sawit, perbankan, Baznas, dan perusahaan swasta lainnya, untuk turut serta dalam penanggulangan kemiskinan dan stunting di wilayah tersebut. “Kita berharap semua pihak dapat berperan aktif dalam upaya pengentasan kemiskinan serta percepatan penurunan stunting di Pasaman Barat. Karena pekerjaan mulia ini harus dilaksanakan secara gotong royong agar hasilnya lebih optimal,” pungkas Ikhwanri. (end)




















