Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, menyambut baik langkah strategis ini. Ia menilai keterlibatan Bukittinggi dalam ICP sebagai peluang besar untuk merancang kota yang modern tanpa kehilangan jati diri budaya.
“Kita sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR. Bukittinggi kaya dengan peradaban dan sejarah. Melalui program ini, kita bisa membangun kota dengan tetap menjaga nilai-nilai budaya dan identitas lokal,” ujar Ramlan.
Dalam paparan awal, terdapat 10 lokasi strategis di Bukittinggi yang dirancang sebagai urban catalyst untuk pembangunan jangka panjang (2025–2045). Ke-10 lokasi tersebut terbagi dalam empat jenis katalis pengembangan: Cultural Catalyst – sebagai identitas kota dan sarana ekspresi budaya masyarakat, Transport Catalyst – untuk peningkatan akse sibilitas antar kawasan, Heritage Catalyst – mendukung diversifikasi objek wisata, Institutional Catalyst – untuk pengembangan sektor pendidikan
Lokasi-lokasi tersebut masih akan dikaji lebih lanjut bersama pemangku kepentingan daerah untuk menyempurnakan rencana pembangunan terintegrasi. (pry)




















