Sebanyak 18,3 juta penerima manfaat akan menerima tambahan Rp 200 ribu per bulan selama dua bulan, ditambah bantuan beras 10 kg per bulan yang diberikan secara cuma-cuma selama dua bulan.
Sementara itu, Bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp 300 ribu per bulan selama dua bulan akan diberikan kepada 17,3 juta pekerja bergaji di bawah Rp 3,5 juta. Program ini juga mencakup 565 ribu guru honorer di bawah Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama. Total anggaran yang digelontorkan untuk BSU mencapai Rp 10,72 triliun.
Stimulus juga menyasar sektor industri padat karya yang terdampak persaingan global. Pemerintah memberikan diskon 50 persen iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi 2,7 juta pekerja di enam sektor industri utama.
“Tujuannya agar mereka tetap mendapatkan perlindungan meskipun industri tengah menghadapi tekanan ekspor dan kompetisi global,” kata Sri Mulyani.
Tak Hanya Stimulus, Gaji ke-13 Juga Cair Bulan Ini
Di luar paket stimulus, pemerintah juga akan mencairkan gaji ke-13 bagi ASN, TNI, Polri, dan pensiunan sebesar Rp 49,3 triliun pada bulan Juni ini. Kebijakan ini diharapkan semakin memperkuat daya beli masyarakat menjelang semester kedua tahun ini.
Secara keseluruhan, dari total Rp 24,44 triliun stimulus, sebanyak Rp 23,59 triliun bersumber dari APBN, sementara Rp 0,85 triliun berasal dari sumber non-APBN.
Presiden Prabowo berharap, dengan hadirnya paket kebijakan ini, ekonomi Indonesia tetap bisa tumbuh mendekati 5 persen pada kuartal II 2025, di tengah ancaman perlambatan global.
Sebagai informasi, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87 persen (year-on-year) pada kuartal pertama 2025 yakni angka terendah dalam tiga tahun terakhir, terutama akibat melemahnya konsumsi rumah tangga. Prospek pertumbuhan tahun ini pun masih dibayangi oleh ketidakpastian perdagangan global.
Meski demikian, Melansir dari Channel News Asia (CNA) pada Selasa (3/6), sejumlah analis menyampaikan bahwa rangkaian kebijakan ini mungkin belum cukup kuat untuk memulihkan konsumsi domestik yang lesu. Diperlukan langkah yang lebih luas untuk mendukung kelas menengah dan melindungi dunia usaha dari dampak tarif tinggi Amerika Serikat. (jpg)
















