Fadly Amran juga mengingatkan bahwa semua upaya pembangunan harus berakar pada nilai-nilai agama dan budaya Minangkabau yang menjunjung tinggi filosofi adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah.
Dengan nilai-nilai tersebut, pembangunan kota diharapkan berjalan harmonis dan menjamin keberlanjutan sosial ekonomi.
Dalam paparannya, Wali Kota juga mengungkapkan berbagai tantangan pembangunan Kota Padang saat ini, diantaranya masih tingginya angka pengangguran dan kemiskinan, serta ketimpangan ekonomi yang harus segera diatasi.
Sebagai solusi, pemerintah merancang berbagai program unggulan di sektor perdagangan, jasa, UMKM, dan pariwisata berbasis budaya lokal dan kuliner.
Terakhir Wali Kota Padang menyampaikan bahwa penyusunan Ranperda RPJMD ini telah melalui proses partisipatif, termasuk forum perangkat daerah, musrenbang, dan konsultasi publik.
Dokumen ini dirancang agar selaras dengan Asta Cita, delapan cita-cita pembangunan nasional menuju Indonesia Emas.
Dalam wawancara terpisah usai rapat paripurna, Wali Kota mengungkapkan harapannya agar DPRD Kota Padang dapat memberikan masukan, kritik, dan dukungan penuh dalam pembahasan dokumen RPJMD ini, yang diharapkan segera disahkan menjadi Perda.
“Kami percaya dengan kolaborasi yang sinergis antara pemerintah, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat, kita dapat mewujudkan Kota Padang yang lebih maju dan sejahtera. Mari kita jadikan momentum ini sebagai titik tolak pembangunan masa depan kota yang lebih baik,” tutupnya.
Usai rapat paripurna, Muharlion mengatakan, pembahasan RPJMD ini akan dilakukan secara maraton oleh Panitia Khusus atau Pansus pada beberapa hari kedepan.
“Pembahasan RPJMD 2025-2029 ini akan kita lakukan mulai besok, Selasa, 3 Juni 2025,” katanya. (hsb)



















