Wabup juga menyinggung agenda Asta Cita, delapan prioritas nasional menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu prioritas utama tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia.
“Kemajuan tanpa arah ideologis mudah goyah. Ekonomi tanpa nilai-nilai Pancasila bisa menimbulkan ketimpangan. Teknologi tanpa bimbingan moral dapat membawa bangsa pada dehumanisasi,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa memperkuat ideologi Pancasila berarti memastikan seluruh pembangunan bangsa berakar pada nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Tantangan terhadap Pancasila, seperti ekstremisme, radikalisme, intoleransi, dan disinformasi, harus dihadapi dengan revitalisasi nilai-nilai Pancasila di semua lini, mulai dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang digital.
“Peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekadar seremonial. Ini adalah momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Jadikan Pancasila sebagai jiwa dari setiap langkah, kebijakan, ucapan, dan tindakan. Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita. Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan,” tutupnya. (end)




















