Fadli menekankan, penulisan ulang sejarah merupakan bagian dari memori kolektif bangsa. Ia berujar, terakhir kali penulisan sejarah bangsa Indonesia dilakukan pada masa pemerintahan Presiden ketiga RI B.J. Habibie.
“Kita sudah 26 tahun tidak menulis sejarah itu, terakhir itu ditulis di masa pemerintahan Pak Habibie,” paparnya.
Lebih lanjut, Fadli Zon meminta masyarakat tidak khawatir terkait penulisan ulang sejarah. Ia memastikan, pihaknya akan melakukan uji publik jika penulisan ulang sejarah itu telah selesai dilakukan.
“Jadi tidak perlu khawatir, dan tentu kita akan melakukan uji publik nanti setelah ditulis,” pungkasnya. (jpg)
















