Sementara itu, produksi beras nasional pada periode Januari hingga Mei 2025 mengalami peningkatan signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi beras mencapai 16,55 juta ton, naik 11,95 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan produksi beras ini mendapat pengakuan dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Dalam laporan terbarunya, USDA memperkirakan produksi beras Indonesia pada musim tanam 2024/2025 mencapai 34,6 juta ton. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di ASEAN, mengungguli Thailand dan Vietnam, serta melampaui target produksi pemerintah sebesar 32 juta ton.
Lonjakan produksi beras ini disebutnya memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian menyumbang 10,52 persen terhadap PDB pada triwulan I 2025 secara year on year, angka tertinggi sepanjang sejarah.
Baca Juga: Dengan kondisi ini, potensi ekspor beras turut terbuka lebar. Pemerintah pun telah mempertimbangkan permintaan impor dari negara-negara sahabat. Potensi terbesar datang dari negara tetangga Malaysia, dengan catatan mempertimbangkan sudah terpenuhinya pasokan dalam negeri.
“Kami terima laporan B2B (business to business) bertandatangan meminta 24 ribu ton, ke Malaysia. Mereka sudah tandatangan, tapi masih kita lihat ke depan,” pungkasnya. (jpc)




















