Djarot menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar simbol atau ucapan belaka. Ia mendorong para kader PDIP untuk menjadi teladan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
“Pancasila hidup di dalam jiwa-jiwa kita. Pancasila jangan hanya sekedar dipidatokan, jangan hanya diucapkan. Mari kita aktualisasikan. Mari kita, kader-kader PDIP, menjadi pelopor,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa Pancasila bukan jimat yang hanya dibanggakan saat upacara seremonial.
“Pancasila bukan ajimat, bukan jargon. Ia harus menjadi semangat juang dan ideologi hidup bangsa Indonesia. Kita harus membumikan nilai-nilainya,” imbuhnya.
Djarot turut menyampaikan bahwa di tengah tantangan zaman, Pancasila tetap relevan. Menurutnya, pemikiran Bung Karno yang melahirkan Pancasila telah melampaui zamannya.
“Dunia mengakui kejeniusan Bung Karno. Pemikirannya soal kebangsaan, keadilan sosial, dan kemanusiaan telah melintasi batas waktu dan geografis,” paparnya.
Lebih lanjut, Djarot mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan Hari Lahir Pancasila sebagai momen memperkuat persatuan. Momentum ini bukan hanya milik satu partai politik, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia yang menjunjung tinggi kebinekaan dan persatuan nasional.
“Dirgahayu Pancasila ke-80 tahun. Jaya abadi untuk selama-lamanya. Mari kita jaga warisan luhur ini, untuk anak cucu kita di masa depan,” pungkasnya. (jpg)
















