Saat itu, ia meninjau langsung kondisi saluran air dan mendengarkan aspirasi dari masyarakat setempat. Peninjauan tersebut menjadi dasar bagi percepatan pengerjaan proyek normalisasi ini.
“Kami berkomitmen untuk mengatasi berbagai permasalahan banjir di Kota Padang dengan menggerakkan segala potensi, sesuai visi yang kami usung. Sebelumnya, kita juga telah dibantu oleh BWS Sumatera V dalam normalisasi Sungai Batang Kandis, dan hari ini oleh Dinas SDABK,” jelasnya.
Kepala Dinas SDABK Provinsi Sumatera Barat, Rifda Suriani, pada kesempatan yang sama turut mengamini urgensi proyek ini.
Ia mengungkapkan bahwa kawasan Aie Pacah, khususnya, merupakan salah satu daerah genangan banjir yang memerlukan penanganan segera melalui normalisasi sungai.
“Normalisasi Bandar II memiliki panjang sekitar 920 meter dengan lebar 3-4 meter, dengan estimasi waktu pengerjaan kurang lebih satu minggu. Mudah-mudahan dengan upaya ini dapat mengurangi potensi banjir di kawasan ini,” pungkas Rifda.
Respons positif juga datang dari masyarakat. Ketua RW 13 Kelurahan Dadok Tunggul Hitam, Sukirman, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Pemko Padang dan Provinsi Sumatera Barat atas gerak cepat dalam menindaklanjuti aspirasi warga.
“Tidak sampai satu bulan usulan kami sudah ditindaklanjuti. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kota Padang dan Provinsi, terkhusus kepada Wali Kota Padang Bapak Fadly Amran,” ujarnya. (ren)




















