Andre Rosiade juga menekankan program ini harus dikelola dengan cermat dan tidak sekadar mengejar kuantitas koperasi yang terbentuk. Ia menyoroti tiga poin penting yang harus menjadi perhatian pemerintah: kualitas koperasi, model bisnis yang jelas, dan pelibatan masyarakat secara transparan.
“Jangan hanya fokus ke jumlah koperasi, tapi kualitasnya juga harus dijaga. Selain itu, model bisnisnya seperti apa? Ini harus diperjelas, agar tidak tumpang tindih dengan program-program yang sudah ada seperti BUMDes. Lalu, siapa yang terlibat dalam koperasi ini juga harus ditentukan secara transparan melalui musyawarah desa khusus,” kata Andre.
Ia juga menyatakan pelaksanaan program ini akan melibatkan setidaknya 18 kementerian dan lembaga (K/L). Kolaborasi lintas sektoral harus dikawal dengan baik agar program tidak terhambat oleh ego sektoral antarinstansi.
“Total ada 18 kementerian dan yang terlibat. Maka, dengan dukungan yang luar biasa dan keterlibatan yang besar ini, Koperasi Merah Putih harus berhasil. Tidak ada cerita program ini gagal,” tegasnya.
Dalam Rapat Kerja tersebut, Andre juga menitipkan pesan kepada Menteri Koperasi dan UKM, Budi Arie Setiadi, untuk fokus menjalankan tugasnya demi keberhasilan program ini. Andre menekankan bahwa seluruh fraksi di DPR RI siap mengawal dan mendukung penuh kesuksesan program Koperasi Merah Putih.
“Pak Budi, tolong serius, fokus. Kurangi dulu total politiknya, bereskan dulu program ini. Ini PR besar dari Pak Prabowo. Kalau ini sukses, Insya Allah negara kita akan sejahtera,” ujar Andre.
“Kita semua ingin meninggalkan legasi terbaik bagi bangsa dan negara. Tidak ada kata gagal. Seluruh rakyat Indonesia bersama Bapak. Selamat bertugas, selamat berjuang,” imbuhnya. (*)




















