“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk RT dan RW, untuk bersama-sama menjaga lingkungan yang sehat dan bermoral,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Wardiman, menyampaikan bahwa seminar ini dihadiri oleh perwakilan dari 17 sekolah tingkat SLTP dan SLTA se-Kota Bukittinggi, lengkap dengan guru bimbingan konseling masing-masing. Kegiatan ini juga bertujuan membangun kesadaran kolektif untuk menjaga generasi muda dari penyimpangan nilai dan norma.
“PMII ingin menjadi motor penggerak perubahan sosial melalui edukasi moral dan kolaborasi lintas sektor,” ujar Wardiman.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber akademisi, yakni Dr. Afrinaldi, S.Sos.I., M.A., Wakil Rektor I UIN Bukittinggi, dan Dr. Nurhayati, S.T., M.Biomed., SKM, Wakil Rektor I Universitas Fort de Kock, yang membahas bahaya LGBT dari perspektif pendidikan, kesehatan, dan sosial budaya. (pry)




















