PAYAKUMBUH, METRO–Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Aplikasi Mobile JKN milik BPJS Kesehatan terus menunjukkan dampak positif bagi masyarakat. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian dan survei lapangan yang dilakukan oleh Aqil Fakhri Alra (22) seorang mahasiswa Telkom University, yang tengah melakukan penelitian terkait pengunaan Aplikasi Mobile JKN di RSUD Prof. Dr. M. Ali Hanafiah Batusangkar.
Dari hasil pengamatan Aqil di rumah sakit, Aqil menyimpulkan bahwa penggunaan Aplikasi Mobile JKN secara signifikan membantu peserta dalam proses pendaftaran antrean online di rumah sakit, menjadikannya lebih praktis, efisien dan mengurangi beban administratif di fasilitas kesehatan. “Dari hasil wawancara yang saya lakukan dengan beberapa peserta JKN dan petugas di rumah sakit, mayoritas pengguna merasa terbantu dengan fitur yang tersedia di Aplikasi Mobile JKN, khususnya antrean online,” ungkap Aqil.
Salah satu temuan utama Aqil dalam penelitian ini adalah berkurangnya kebutuhan peserta JKN untuk datang langsung ke rumah sakit hanya untuk mengambil nomor antrean. Aplikasi Mobile JKN memungkinkan peserta untuk memilih rumah sakit, poli dan waktu kedatangan secara mandiri dari rumah. Hal ini tidak hanya menghemat waktu, tetapi juga mengurangi kepadatan di ruang tunggu rumah sakit.
“Fitur antrean online di Aplikasi Mobile JKN benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang lebih mudah diakses. Peserta JKN tidak perlu lagi antre lama hanya untuk mendapat giliran konsultasi, bahkan mereka bisa mengatur waktu datang ke rumah sakit berdasarkan antrean yang sudah diambil di Aplikasi Mobile JKN,” papar Aqil.
Lebih lanjut, Aqil mengatakan jika manfaat Aplikasi Mobile JKN tidak hanya dirasakan oleh peserta JKN, tetapi juga oleh pihak rumah sakit. Dengan sistem antrean yang sudah terorganisir secara digital, tenaga administrasi di fasilitas kesehatan dapat mengatur alur pelayanan dengan lebih tertib dan terstruktur karena data peserta JKN yang telah mendaftar langsung terintegrasi dengan sistem informasi rumah sakit, sehingga mempercepat proses verifikasi.
“Rumah sakit menjadi lebih siap dalam menerima pasien karena sudah memiliki data antrean sebelumnya. Hal ini mempercepat pelayanan dan mengurangi potensi kerumunan, serta bisa meningkatkan kualitas pelayanan,” kata Aqil.




















